Tria Oktaviani
MEKANIKA TANAH
KEMAMPUMAMPATAN TANAH
Apa itu kemampatan
tanah?
Kemampatan tanah adalah penambahan beban di
atas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya mengalami
pemampatan. Pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya deformasi partikel
tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori, dan
sebab-sebab lain. Secara umum, penurunan (settlement) pada tanah yang
disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu
penurunan konsolidasi (consolidation settlement) dan penurunan segera. (immediate
settlement).
Penurunan Konsolidasi (consolidation settlement)
Penurunan konsolidasi (consolidation
settlement) merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air sebagai
akibat dari keluarnya air yang menempati pori-pori tanah.
Ø
Dasar-dasar
Konsolidasi
Apabila suatu lapisan tanah jenuh air diberi
penambahan beban, angka tekanan air pori akan naik secara mendadak. Pada tanah
berpasir yang sangat tembus air (permeable), air dapat mengalir dengan cepat
sehingga pengaliran air-pori ke luar sebagai akibat dari kenaikan tekanan air
pori dapat selesai dengan cepat. Keluarnya air dari dalam pori selalu disertai
dengan berkurangnya volume tanah; berkurangnya volume tanah tersebut dapat
menyebabkan penurunan lapisan tanah itu.
Apabila suatu lapisan tanah lempung jenuh air
yang mampumampat (compressible) diberi penambahan tegangan, maka penurunan
(settlement) akan terjadi dengan segera. Koefisien rembesan lempung adalah
sangat kecil dibandingkan dengan koefisien rembesan pasir sehingga penambahan
tekanan air pori yang disebabkan oleh pembebanan akan berkurang secara lambat
laun dalam waktu yang sangat lama. Jadi untuk tanah lempung-lembek perubahan
volume yang disebabkan oleh keluarnya air dari dalam pori (yaitu konsolidasi)
akan terjadi sesudah penurunan segera. Penurunan konsolidasi tersebut biasanya
jauh lebih besar dan lebih lambat serta lama dibandingkan dengan penurunan
segera.
Deformasi sebagai fungsi waktu
(time-dependent deformation) dari tanah lempung yang jenuh air dapat dipahami
dengan mudah apabila digunakan suatu model reologis yang sederhana. Model
reologis tersebut terdiri dari suatu pegas elastis linear yang dihubungkan
secara paralel dengan sebuah dashpot.
Hubungan tegangan-tegangan dari pegas dan dashpot
dapat dilihat dengan:
σ pegas=daspot=ƞ
dimana : tegangan= regangan=konstanta pegas
ƞ = konstanta dashpot
t = waktu.
Ø
Grafik Angka Pori
Berikut ini adalah langkah demi langkah urutan
pelaksanaannya.
1. Hitung tinggi butiran padat Hs
2. Hitung tinggi awal dari ruang pori Hv
3. Hitung angka pori awal
4. untuk penambahan beban pertama P1 (beban total/luas penampang
contoh tanah) yang menyebabkan penurunan H1, hitung perubahan angka pori
Ø
Lempung yang
Terkonsolidasi secara Normal atau Terlalu Terkonsolidasi
Suatu
tanah di Japangan pada suatu kedalaman tertentu telah mengalami "tekanan
efektif maksimum akibat berat tanah di atasnya" (maximum effective
overburden pressure) dalam sejarah geologisnya. Tekanan efektif overburden
maksimum ini mungkin sama dengan atau lebih kecil dari tekanan overburden yang
ada pada saat pengambilan contoh tanah. Berkurangnya tekanan di lapangan
tersebut mungkin disebabkan oleh proses geologi alamiah atau proses yang
disebabkan oleh makluk hidup (misalnya manusia atau binatang). Pada saat
diambil, contoh tanah tersebut terlepas dari tekanan overburden yang
membebaninya selama ini; sebagai akibatnya tanah tersebut akan mengembang. Pada
saat terhadap contoh tanah tersebut dilakukan uji konsolidasi, suatu pemampatan
yang kecil (yaitu perubahan angka pori yang kecil) akan terjadi bila be ban
total yang diberikan pada saat percobaan adalah lebih kecil dari tekanan
efektif overburden maksimum yang pernah dialami sebelumnya oleh tanah yang
bersangkutan. Apabila, beban total yang diberikan pada saat percobaan adalah
lebih besar dari tekanan efektif overburden maksimum yang pernah dialami oleh
tanah yang bersangkutan, maka perubahan angka pori yang terjadi adalah lebih
besar, dan hubungan antara e versus log p menjadi linear dan memiliki
kemiringan yang tajam.
Keadaan ini dapat dibuktikan di laboratorium
dengan cara membebani contoh tanah melebihi tekanan overburden maksimumnya,
lalu beban tersebut diangkat (unloading) dan diberikan lagi.
Keadaan ini mengarahkan kita kepada dua
definisi dasar yang didasarkan pada sejarah tegangan:
1. Terkonsolidasi secara normal (normally
consolidated), di mana tekanan efektif overburden pada saat ini adalah
merupakan tekanan maksimum yang · pernah dialami oleh tanah itu.
2. Terlalu terkonsolidasi ( overconsolidated), di
m ana tekanan efektif overburden pad a saat ini adalah lebih kecil dari tekanan
yang pernah dialami oleh tanah itu sebelumnya. Tekanan efektif overburden
maksimum yang pernah dialami sebelumnya dinamakan tekanan prakonsolidasi
(preconsolidation pressure).
Ø
Pengaruh Kerusakan
Struktur Tanah pada Hubungan Antara Angka Pori dan Tekanan
Suatu
contoh tanah dikatakan “berbentuk kembali” apabila struktur dari tanah itu
terganggu. Keadaan ini akan mempengaruhi bentuk grafik yang menunjukan antara
angka pori dan tekanan dari tanah yang bersangkutan. Untuk suatu tanah lempung
yang terkonsolidasi secara normal dengan derajat sensivitas rendah sampai
sedang dengan angka pori dan tekanan overburden , perubahan angka pori sebagai
akibat dari penambahan tegangan dilapangan secara kasar.
Untuk
tanah lempung yang terlalu terkonsolidasi dengan derajat sensivitas rendah
sampai sedang dan sudah pernah mengalami tekanan prakonsolidasi serta angka
pori dan tekanan efektif overburden.
Dengan pengetahuan yang didapat dari
analisis hasil uji konsolidasi, sekarang kita dapat menghitung kemungkinan
penurunan yang disebabkan oleh konsolidasi primer dilapangan dengan menganggap
bahwa konsolidasi tersebut satu dimensi. Sekarang mari kita tinjau
suatu lapisan lempung jenuh dengan tebal Hdan luasan penampang
melintang Aserta tekanan efektif overburden rata-rata sebesar po.
Disebabkan oleh suatu penambahan tekanan sebesar Δp, anggaplah penurunan
konsolidasi primer yang terjadi adlah S. Jadi perubahan volume dapat
diberikan sebagai berikut :
ΔV = Vo – V1 = H . A – (H – S) . A = S . A
Dimana : Vo dan V1 berturut-turut adalah volume awal
dan volume akhir dari pori , ΔVv jadi :
ΔV = S . A = Vv0 – Vv1 = ΔVv
Dimana : V v0 dan V v1 berturut-turut
adalah volume awal dan volume akhir dari pori.
Ø
Indeks Pemampatan
Indeks
pemampatan yang digunakan untuk menghitung besarnya penurunan yang terjadi
dilapangan sebagai akibat dari konsolidasi dapat ditentukan dari kurva yang
menunjukan hubungan antara angka pori dan tekanan yag didapat dari uji
konsolidasi dilaboratorium
1. Indeks pemuaian, adalah lebih kecil dari pada
indeks pemampatan dan biasanya dapat ditentukan dilaboratorium pada umumnya.
Batas cair, batas plastis, indeks pemampatan, dan indeks pemuaian untuk tanah
yang masih belum rusak strukturnya.
2. Penurunan yang mengakibatkan oleh kosnsolidasi
sekunder, pada akhir dari konsolidasi primer, penurunan masih tetap terjadi
sebagai akibat dari penyesuaian plastis butiran tanah. Tahap konsoidasi ini
dinamakan konsolidasi sekunder. Selama konsolidasi sekunder berlangsung, kurva
hubungan antara deformasi dan log waktu adalah garis lurus. Variasi dari angka
pori dan waktu untuk suatu penambahan beban akan sama.
Ø Kecepatan Waktu Konsolidasi
Penurunan
total akibat konsolidasi primer yang disebabkan oleh actanya penambahan
tegangan di atas permukaan tanah dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan-persamaan. Penurunan matematis dari persamaan tersebut
didasarkan pada anggapan-anggapan berikut ini:
1. Tanah (sistem lempung-air) adalah homogen.
2. Tanah benar-benar jenuh.
3. Kemampumampatan air diabaikan.
4. Kemampumampatan butiran tanah diabaikan.
5. Aliran air hanya satu arah saja (yaitu pada arah pemampatan).
6. Hukum Darcy berlaku.
Ø Koefisien Konsolidasi
Koefisien
konsolidasi biasanya akan berkurang dengan bertambahnya batas cair dari tanah.
Rentang dari variasi harga Cv untuk suatu batas cair tanah tertentu adalah agak
lebar.
Untuk
suatu penambahan beban yang diberikan pada suatu contoh tanah ada dua metode
grafis yang umum dipakai untuk menentukan harga Cv dari uji konsolidasi satu
dimensi dilaboratorium. Salah satu dari dua metode tersebut dinamakan metode
logaritma waktu yang diperkenal oleh Taylor.
Penambahan
tegangan vertikal didalam tanah yang disebabkan oleh beban dengan luasan
terbatas akan bertambah kecil dengan bertambahnya kedalaman z yang diukur dari
permukaan tanah kebawah .
Penurunan Segera (immediate settlement)
Penurunan segera yang merupakan akibat dari
deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan
kadar air. Perhitungan penurunan segera umumnya didasarkan pada penurunan yang
diturunkan oleh teori elastisitas.
Ø
Pondasi Lentur dan
Pondasi Kaku
Penurunan segera atau penurunan elastis
dari suatu pondasi terjadi dengan segera setelah pemberian beban tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan kadar air. Besarnya penurunan ini akan
tergantung pada ketentuan dari pondasi dan tipe dari material di mana pondasi
tersebut berada. Bentuk persamaannya sebagai berikut :
Dimana : = penurunan elastis = tekanan bersih
yang dibebankan
B = lebar pondasi ( = diameter pondasi yang
berbentuk lingkaran )
= angka Poisson
= modulus elastisitas tanah (modulus young)
= faktor pengaruh yang tidak memounyai dimensi
Ø
Perhitungan Penurunan
Segera Berdasarkan Teori Elastis
Penurunan segera untuk pondasi yang berada di atas
material yang elastis dapat dihitung dari persamaan-persamaan yang diturunkan
dengan menggunakan prinsip dasar teori elastis. Bentuk persamaannya sebagai
berikut :
ρi = p . B
dimana :
ρi = penurunan elastis
p = tekanan bersih yang dibebankan
B = lebar pondasi (= diameter pondasi yang berbentuk
lin=gkaran)
= angka Poisson
E = modulus elastisitas tanah (modulus Young)
factor pengaruh (influence factor) yang tidak
mempunyai dimensi
Schleicher (1926) memberikan
persamaan faktor pengaruh untuk bagian ujung dari pondasi persegi yang lentur
sebagai berikut :
Irow =1/phi [m1 In(1 + akar m1^2 + 1/m1) + In(m1 + akar m1^2 + 1)]
Dimana :
m1 = panjang pondasi/lebar pondasi
Ø
Penurunan pondasi
Total
Penurunan
total suatu pondasi dapat diberikan sebagai berikut:
ST= S+SS+ρi
Dimana :
St = penurunan total
S = penurunan akibat konsolidasi primer
Ss = penurunan akibat konsolidasi sekunder
ρi = penurunan segera.
Bilamana
pondasi dibangun diatas lempung yang sangat mampumampat (very compressible),
maka penurunan konsolidasi akan beberapa kali lebih besar daripada penurunan
segera (ρi).
Sumber : Braja M. Das.1995. Mekanika Tanah.
(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) PENERBIT ERLANGGA.
-
Terima kasih, semoga bermanfaat
"Kak, saran saya blognya lebih diperbaiki lagi tampilannya biar orang² lebih tertarik membacanya, diberi gambar misalnya atau estetika penulisannya dipercantik atau yang lainnya
ReplyDeletePenyajian materi cukup padat , jelas dan efektif . bila ditambah ada tampilan contoh gambar sepertinya akan lebih menarik hehe . good job 😍
ReplyDelete